Hari Pahlawan Republik Maluku Selatan
Pada dini hari Selasa, 12 April 1966, satu hari setelah Paskah, Mr Dr. Robert Christiaan Soumokil – Presiden Republik Maluku Selatan yang kedua – dibunuh di depan regu tembak atas perintah penjajah kolonial Indonesia.
Pada peringatan wafatnya Mr. dr. Robert Christiaan Soumokil, selain dieksekusi matinya presiden kedua Republik Maluku Selatan, semua yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan rakyat Maluku Selatan diperingati. Ini menyangkut semua pejuang yang dikenal dan tidak dikenal, di antaranya – serta Tuan Dr. Soumokil – sejumlah besar tempat peristirahatan terakhirnya tidak diketahui hingga hari ini. Yang gugur tidak hanya para prajurit tentara RMS, tetapi juga sejumlah besar Para Sukarela (sukarelawan) yang memberikan nyawa walaupun tidak selalu memiliki senjata demi kemerdekaan tanah airnya.
Kita tidak hanya mengenang para pejuang yang mengorbankan nyawanya di medan perang, tetapi juga mereka yang telah berjuang bertahun-tahun untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat Maluku Selatan di Maluku maupun di Belanda dan Amerika. Mereka yang berjuang untuk masa depan yang lebih baik bagi rakyat Maluku Selatan agar setiap orang dapat memutuskan secara bebas tentang kesejahteraan dan keberadaannya sendiri. Mereka yang juga berjuang melindungi dan menjaga identitas Maluku.