Ooo
Salam pergerakan!
Salam solidaritas tanpa batas untuk kawan-kawan juang sekalian!
Hari ini masyarakat adat di Seram kembali diperhadapkan dengan oligarki yang ingin merampas ruang-ruang hidup kami.
Selasa lalu tertanggal 26 Juli 2022 ada pemasangan tanda larangan (sasi) di wilayah Seram Bagian Timur loh. Pemasangan Sasi itu dilakukan pada sore hari oleh tim kuasa hukum warga Bati Kelusi yang diketuai Irwan Mansyur, disaksikan para tetua adat setempat. Mereka berkumpul lebih dulu di rumah salah satu tetua adat, merunding lalu bersepakat mengusir aktivitas perusahaan itu dari tanah leluhur yang selama ini mereka jaga dan pelihara.
“Siapa yang lepas Sasi ini, leluhur akan menyaksikannya. Kami hanya mempertahankan tanah adat kami agar tidak dirusak. Allah jadikan tanah ini ada dengan leluhur kami, kami jaga sampai akhir hayat,” ucap salah seorang tetua adat sembari menangis histeris saat memasang tanda larangan tersebut.
Yuk ajak kawan-kawan kita yang lain untuk mendukung Warga Bati Kelusi, Kian Darat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menolak PT Bureau Geophysical Prospecting (BGP) dan PT Balam Energy Limited untuk melakukan aktivitas pertambangan minyak bumi di wilayah adat Bati. Caranya gunakan bingkai Twibbonize twb.nz/savebati dan mention kawan kalian yang lainnya. Jangan lupa pakai hastag #SaveBati #SaveNusaIna #SaveAlifuru #SaveMaluku ya
Terima kasih
Bakar manyala
Lawan sampai menang
Perjuangan abadi
Mese Ooo
Sumber: Save Alifuru, Titastory