Saka Mese Maluku

Saka Mese Maluku

The South Moluccan Movement

Pahlawan Nasional Bangsa Maluku 

Pada tanggal 2 Januari, kita memperingati kematian pahlawan perempuan kita Martha Christina Tiahahu. Martha Christina adalah putri dari bangsa Maluku. Seorang pahlawan perempuan karena melawan penindasan bangsanya, bangsa Maluku, oleh penjajah Belanda. Perlawanannya terhadap penjajah Belanda dibayar dengan kematiannya. Dia ditawan di kapal Admiral Evertsen bersama ayahnya, Raja Paulus Tiahahu dari negeri Abubu. Ayahnya kemudian dibunuh di depan matanya di benteng Beverwijk.

Setelah penangkapannya, Martha Christina dibebaskan dengan alasan masih terlalu muda. Dia kemudian dibawa ke kapal Verheul. Di atas kapal, dia menolak tawaran makanan dan obat-obatan dan meninggal pada tanggal 2 Januari 1818. Dia kemudian dimakamkan di laut dan dibuang di Laut Banda.

Bagi masyarakat Maluku, Martha Christina setara dengan pahlawan rakyat kita, Pattimura. Pattimura, putra bangsa Maluku, mereka berdua berani melawan penguasa kolonial demi kepentingan hak-hak bangsa mereka.

Saka Mese Maluku meminta pemerintah RMS di pengasingan untuk menganggap Hari Martha Christina sebagai Pahlawan Nasional Bangsa Maluku selain Hari Pattimura dan mencanangkan 2 Januari sebagai hari nasional.

Pada hari ini kami tidak hanya memperingati kematiannya, tetapi kami juga memperingati semua perempuan Maluku yang telah mengabdikan diri untuk negara dan bangsanya, tidak hanya di masa lalu tetapi juga di masa sekarang, di Maluku maupun di Belanda. Mereka yang menentang penindasan dan eksploitasi rakyat Maluku, mereka yang menentang eksploitasi tanah adat kami, mereka yang membela Maluku yang layak huni dan bersih, mereka yang membela pelestarian identitas Maluku kami dan mereka yang membela hak untuk menentukan nasib sendiri.

Biarlah Martha Christina menjadi contoh bagi setiap perempuan Maluku.