Saka Mese Maluku

Saka Mese Maluku

The South Moluccan Movement

07 desember 2021

Hari ini tepat setelah matahari terbit sekitar pukul 05:20 waktu Maluku, 6 truk dengan sekitar seratus polisi dari Brigade Mobil (BriMob) 2 unit Barakuda yang terkenal dan sebuah meriam air memasuki desa Tamilouw. Mereka ingin menangkap beberapa tersangka perusakan di kantor desa. Penduduk desa benar-benar terkejut oleh pasukan polisi yang sangat besar dan mencoba untuk mencegah beberapa penangkapan. Sejumlah warga, kebanyakan perempuan, membentuk blokade manusia. Pertengkaran pun terjadi, tarik ulur tak terhindarkan dan perlawanan warga semakin kuat. Warga pun tak segan-segan menghadapi pasukan polisi yang sangat besar itu. Menurut polisi, mereka hanya menembakkan peluru karet ke warga. Namun, sebaliknya terbukti dengan melihat luka-luka dan amunisi yang ditemukan.

โ€œKepala polisi lalai dan tidak memiliki kendali atas situasi. Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia. Banyak orang terluka termasuk ibu-ibu. Seseorang yang juga Ketua Fatayat NU, Provinsi Maluku telah ditembak,” kata tokoh masyarakat Tamilouw Habiba Pelu kepada beberapa media, menyerukan sanksi berat hingga pengunduran diri petugas polisi yang terlibat dalam bentrokan. melanggar batas kemanusiaan.

Warga juga menuding polisi merusak Ampera, termasuk ibu pertiwi. Orang-orang ketakutan dan panik. Terutama wanita dan orang tua. Siswa yang sedang menghadapi ujian akhir tidak dapat memasuki pusat pendidikan di daerah Sihulo. Polisi, bersenjata lengkap, melarang mereka masuk dan mereka dipulangkan.

Sekitar 18 warga terluka, beberapa dengan luka tembak dari peluru nyasar. Mereka saat ini dirawat di Rumah Sakit Masohi.

#NusaIna
#Tamilouw
#SaveMaluku
#JagaMasyarakatAdat