Hari ini tanggal 17 Agustus dan bangsa Indonesia katanya sedang merayakan Hari Kemerdekaan. Akademisi Jawa Dr. Tristam Pascal Moeliono pernah berkata tentang Indonesia dalam surat kabar de Volkskrant: βIndonesia, sebuah negara tetapi bukan suatu bangsa!β Bangsa Indonesia sebenarnya tidak ada. Apa saja yang patut dirayakan bagi bangsa Maluku hingga saat ini?
Indonesia telah menggantikan penjajah Belanda sebagai penjajah baru. Bangsa Maluku telah dijajah oleh penguasa dari Jawa selama 74 tahun sejak tahun 1950. Pendudukan Jawa ini merenggut kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Maluku hingga saat ini. Penjajah Jawa tidak mengizinkan bangsa Maluku untuk hidup damai dan bebas serta bebas menentukan kesejahteraan, kemakmuran, dan kelangsungan hidup mereka.
Saat ini, bangsa Maluku juga berjuang melawan perampasan tanah adat secara paksa dan penggundulan hutan; menentang pembongkaran tempat tinggal agar Jakarta, elite, dan investor asing bisa mendapatkan keuntungan dari kekayaan Maluku. Salah satu penyebabnya adalah bangsa Maluku dengan sengaja dan secara sistematis dimenjadikan miskin!
Politisi Maluku, Mercy Barends, mengatakan begini:
βπ΄πππππ πππππ π π π ππππππ πππππ ππππππππ πππππππππ π π π°ππ ππππππ ππππππ π΅πππππ ππππππ π πππππ πππππππ πππππππππππ π΄πππππ. π¨πππ π πππππ ππππ ππππ, π΄πππππ π ππππππππππ ππππππ πππππππππππ.β
Kebebasan berekspresi secara brutal dikekang oleh masyarakat Maluku. Tindakan damai seperti mengibarkan bendera RMS dapat dihukum dengan intimidasi, penyiksaan dan hukuman penjara yang lama.
Hingga saat ini, bangsa Maluku harus berjuang melawan kebijakan Javanisasi di Jakarta. Kebijakan Javanisasi yang bertujuan untuk menghancurkan identitas bangsa Maluku. Sistem pemerintahan tradisional kita disingkirkan dengan menggunakan sistem pemerintahan tradisional Jawa. Hingga saat ini, bangsa Maluku dikuasai sistem Jawa 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Berbeda dengan Indonesia, bangsa Maluku adalah sebuah nation-state yang nyata: bangsa dan negara!
Bangsa Maluku telah berjuang sejak tahun 1950 untuk mendapatkan pengakuan atas hak mereka untuk menentukan nasibnya sendiri, dan untuk kebebasan dan kemerdekaan mereka.