Kami mengikuti dengan cermat bagaimana habitat penduduk aslinya dirusak dan dihancurkan oleh perusahaan pertambangan tersebut. Ada beberapa yang aktif di Halmahera. Izin diberikan tanpa konsultasi dengan warga asli atau mereka disesatkan dengan janji palsu.
Saat ini kita semakin melihat dampak dari aktivitas pertambangan, antara lain hutan semakin menyusut, dataran kosong semakin banyak, sungai berubah warna menjadi merah kecoklatan dan berlumpur, ruang hidup bagi petani dan nelayan semakin berkurang, dan keuntungan negara bagi Jakarta semakin meningkat.
Banyak hal telah terjadi dalam satu tahun terakhir:
– Demonstrasi dihentikan dengan kekerasan oleh aparat negara Indonesia.
– Aktivis dan mahasiswa diintimidasi, serta masyarakat asli diancam dan disesatkan.
– Survival International melaporkan akan terjadi genosida terhadap suku-suku yang belum pernah dihubungi di Halmahera.
– Sebuah kantor perusahaan pertambangan dibakar bulan lalu.
– Dua desa mengalami kerusuhan minggu lalu dan pekerja pertambangan dihentikan secara paksa dan diusir.
Saka Mese Maluku mencoba berekspresi semaksimal mungkin melalui cerita-cerita di saluran media sosial yang kami miliki. Kami ingin mengubahnya menjadi artikel berita sehingga kami dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan menginformasikan apa yang sebenarnya terjadi di Maluku. Sayangnya, hal ini memerlukan waktu dan juga uang, jadi kami meminta Anda untuk memberikan donasi.