Perusahaan tambang marmer PT Gunung Makmur Indah (GMI) ingin merampok hutan adat Sapalewa Batai untuk mengekstrak marmer. Mereka datang tanpa izin penduduk asli dan menyalahgunakan tanda tangan aparat desa. Mereka adalah orang-orang yang tidak dipilih oleh rakyat tetapi oleh pemerintah provinsi, yang didukung oleh rezim kolonial di Jakarta.
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para akademisi menunjukkan bahwa penambangan di hutan asli Sapalewa Batai tidak akan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat. Proyek ini hanya akan menciptakan 127 pekerjaan untuk 20.000 komunitas lokal di daerah tersebut. Sebaliknya, akan menjadi malapetaka dan dampak lingkungan jika hutan asli berubah menjadi tambang marmer. Dikhawatirkan juga jika sumber air bersih yang dilindungi hutan kini tercemar oleh perusahaan tambang. Juga mengkhawatirkan jika batu keramat dan habitat hewan asli kita rusak.
Warga juga khawatir PT Gunung Makmur Indah (GMI) adalah perusahaan baru yang dijalankan oleh konglomerat yang memiliki rekam jejak gelap merusak hutan untuk bisnis kayunya.
Kami dari Saka Mese Maluku meminta masyarakat Maluku di Belanda atau dimanapun untuk membagikan pesan ini agar perjuangan ini menjadi perhatian masyarakat kami. Juga kami ingin menunjuk solidaritas kami kepada basaudara kami yang militan, mereka yang membela pelestarian habitat mereka sebagai penduduk asli. Mereka yang berdiri melawan ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Kami mengachiri seruan kami dengan pekik perjuangan nasional kami,
Mena Muria